8:57:00 PM

Strategi Pemasaran

Bagaimana Menjadi Murah dan Berkualitas


Konsep lean manufacturing sebenarnya adalah konsep yang sederhana, yaitu menerapkan filosofi penjadwalan yang ketat dan produksi dalam batch yang lebih kecil daripada sebelumnya yang memungkinkan biaya produksi lebih murah daripada sebelumnya. Elemen-elemen dalam lean manufacturing ini juga bukan konsep yang revolusioner seperti konsep just in time pada penyimpanan inventory dan pengapalan produk.

Tetapi dalam industri automotif, konsep ini merupakan suatu terobosan setelah konsep Fordism yang telah dianut hampir seabad oleh pabrikan-pabrikan automotif di seluruh dunia, terutama tentu saja pabrikan mobil di Detroit Amerika Serikat. Perbedaan yang menonjol adalah jalur perakitan yang menyusut dari sebelumnya menggunakan 7 jalur (Fordism) menjadi hanya 5 jalur (lean manufacturing). Ternyata dengan efisiensi jalur perakitan seperti ini, selain memangkas ongkos produksi, aktivitas quality control juga dapat dilakukan secara lebih akurat. Produksi dalam batch-batch yang lebih kecil sangat efektif untuk mereduksi lag dalam jalur produksi, karena kekurangan atau over supply dari proses sebelumnya.

Namun lebih daripada itu, menurut Hajime Oba, Chief Executive Organization dari Toyota Amerika di era 2001, jiwa dari lean production yang diterapkan oleh pabrikan-pabrikan Jepang adalah semangat heijunka yang dapat diterjemahkan bebas sebagai semangat standardisasi. Semangat ini memungkinkan para pekerja untuk bekerja dalam suasana yang stabil dan tenang, tidak terpengaruh oleh kondisi psikologis ataupun faktor eksternal lainnya (dalam beberapa hal, mungkin hal ini yang juga menyebabkan orang lain melihat orang Jepang bekerja seperti robot). Bekerja dalam kondisi ini tentu juga memudahkan untuk mengendalikan kualitas pekerjaan.

Hal-hal tersebut yang membuat lean manufacturing ala Toyota dan pabrikan Jepang lainnya seperti Honda ataupun Yamaha menjadi unik. Metode operasi yang diterapkan mereka 'hanya' membutuhkan orang-orang biasa untuk menjalankannya, tetapi melalui metode tersebut mereka melakukannya dengan luar biasa. Hal penting lain yang dilakukan oleh mereka adalah menjaga kualitas dan kontinuitas dari supply inbound dan outbound dari produksi perakitan kendaraan mereka.

Bukan rahasia lagi bahwa pabrik-pabrikan automotif dari Jepang sangat� memperhatikan dan menjaga hubungan mereka dengan suplier. Hal ini memungkinkan mereka untuk tetap mendapat pasokan komponen dalam kualitas dan kuantitas yang tetap terjaga.

Pertanyaan selanjutnya, berkaitan dengan terbantahkannya anggapan "ada harga ada rupa", selain industri automotif, industri apalagi yang dapat mengadopsi model efisiensi produksi seperti ini? apakah model ini hanya dapat diterapkan pada satu jenis industri saja? pertanyaan-pertanyaan tersebut nantinya dapat dikembangkan dalam kajian-kajian yang lebih mendalam dan menarik, karena model ini sangat potensial untuk menciptakan aksesibilitas yang lebih luas dari konsumen terhadap produk, terutama untuk produk-produk yang dibutuhkan oleh orang banyak tetapi masih memiliki tingkat harga yang relatif tinggi bagi kebanyakan konsumen.


Sumber : okezone.com

0 comments: